Ringkasan Artikel Penelitian : PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KESADARAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG MELALUI KEPUASAN KONSUMEN

 Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah

Kelompok 4

  • Muhammad Kholid Al-mahdy (1722044)
  • Nadiah Faiza Syawalia (1722045)
  • Nayla Auliya Andhini (1722046)
  • Helen Hawa Az-zahra (1722061)
  • Shinta Amalia Khusnul Khotimah (1722062)

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KESADARAN MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG MELALUI KEPUASAN KONSUMEN

   Pada era persaingan yang begitu ketat saat ini, manusia dituntut untuk dapat menerapkan efisiensi dan efektifitas dalam semua aktivitasnya, begitu pula dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Dalam kondisi saat ini, dari semua alat transportasi yang ada, sepeda motor menjadi favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien. Pilihan masyarakat ini tentu menyebabkan peningkatan jumlah sepeda motor dari tahun ketahun khusunya di kota Semarang. Pertumbuhan pengguna sepeda motor tentu menjadi sebuah peluang besar bagi pelaku bisnis otomotif, terutama dibidang kendaraan bermotor roda dua. Potensi yang terus akan berkembang ini menarik perhatian banyak merek – merek terkenal untuk ikut meramaikan pasar sepeda motor di Indonesia. Shopping goods adalah barang – barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara alternatif yang tersedia . Banyaknya alternatif atau pilihan merek dari produk sepeda motor menjadikan produsen harus dapat memberikan kepuasan agar para konsumen tidak berpaling ke pesaing. Kepuasan pelanggan dapat diartikan suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen, dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

   Perusahaan untuk dapat bersaing diperlukan suatu strategi dengan menciptakan produk yang berkualitas. Produk yang berkualitas diharapkan dapat memicu keinginan konsumen untuk melakukan pembelian yang kemudian dapat menimbulkan rasa puas setelah menggunakan produk tersebut. Karena apabila konsumen merasa puas, konsumen akan melakukan pembelian kembali atas produk yang sama. Selain dengan menggunakan produk, perusahaan juga perlu mengenalkan merek yang digunakan, agar para konsumen memiliki kesadaran merek. Kesadaran merek merupakan suatu awal pengenalan konsumen terhadap produk sebelum mereka melakukan pembelian serta menggunakan produk yang dibelinya dan timbul rasa puas setelahnya.

    Di Indonesia banyak perusahaan otomotif yang memasarkan produk sepeda motor, sehingga sangatlah perlu  untuk  menjaga  kualitas  produk  agar  perusahaan  dapat  memenangkan  persaingan. Oleh karena itu perusahaan otomotif dituntut harus mampu menciptakan produk yang berkualitas agar konsumen tidak kecewa, sebab jika konsumen merasa kecewa maka mereka akan dengan mudah beralih pada produk lain.

    Kesadaran merek merupakan langkah awal bagi setiap konsumen terhadap setiap produk atau merek baru yang ditawarkan  melalui  periklanan.  Aspek  paling  penting  dari brand  awareness  adalah  bentuk  informasi  dalam ingatan di tempat yang pertama. kesadaran  merek merupakan key  of  brand  assetatau  kunci  pembuka  untuk  masuk  ke  elemen  lainnya. Kesadaran merek ini dapat pula diartikan sebagai suatu tingkat kepopuleran atas sebuah merek, karena semakin  merek  itu  popular  semakin  akan  mudah  diingat  oleh  para  konsumen.  Sebuah  titik  ingatan brand awareness adalah penting sebelum brand association dapat dibentuk.

    Kepuasan  konsumen  merupakan  tanggapan  perilaku,  berupa  evaluasi  atau  penilaian  purna  beli  konsumen terhadap penampilan, kinerja suatu barang atau jasa yang dirasakan konsumen dibandingkan dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan terhadap produk atau jasa tersebut.

    Pembelian ulang adalah jika suatu produk dibeli ternyata memuaskan atau lebih memuaskan dari merek sebelumnya, maka konsumen berkeinginan untuk membeli ulang atau pembelian ulang menunjukan pembelian yang terjadi setelah konsumen mempunyai pengalaman dengan produk maupun perusahaan (schiffman  dan Kanuk dalam Lianda, 2009:32). Menurut Swasta dan Irawan pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli atas produk yang sama dan akan membeli lagi untuk kedua atau ketiga kalinya. Menurut Monroe, faktor intense untuk membeli kembali mencakup 4 faktor yaitu, niat membeli, membeli kembali, jangka panjang pembelian, dan hubungan yang baik.

    Kualitas  produk mempunyai  pengaruh  yang  positif  dan  signifikan  terhadap kepuasan  konsumen, ini dibuktikan  dengan  koefisien  regresi  sebesar  0,643. Hal  ini  menunjukkan  bahwa  semakin  baik  kualitas produk,  maka  semakin  tinggi  pula  tingkat  kepuasan  pada  konsumen,  artinya  semakin  baik  kualitas  yang dimiliki  suatu  produk  maka  tingkat  rasa  kepuasan  pada  konsumen  akan  semakin  meningkat.  Hasil  uji regresi  berganda  dua  tahap  (tahap  pertama),  yang  memperlihatkan  nilai  t  hitung  sebesar  8,364  yang  lebih besar  dari  t  tabel  1,9845.  Sehingga  hipotesis  1  yang  berbunyi  “terdapat  pengaruh  Kualitas  Produk  (X1) terhadap Kepuasan Konsumen(Y1) pada konsumen Yamaha Vixion” diterima.

    Kesadaran   merek   memiliki   pengaruh   yang   positif   dan signifikan   terhadap   kepuasan  konsumen   ini dibuktikan  dengan  koefisien  regresi  sebesar  0,158. Hal  ini  menunjukkan  bahwa  semakin  baik  kesadaran merek  yang  dirasakan  maka  kepuasan  konsumen  akan  semakin  meningkat.  Hasil  uji  regresi  berganda  dua tahap  yang  memperlihatkan  nilai  t  hitung  sebesar  2,053  yang  lebih  besar  dari  t  tabel  1,9845.  Sehingga hipotesis 2 yang berbunyi "terdapat pengaruh kesadaran merek (X2) terhadap kepuasan konsumen(Y1) pada konsumen Yamaha Vixion" diterima.

    Kepuasan  konsumen  memiliki  pengaruh  positif  dan  signifikan  terhadap  keputusan  pembelian  ulang, didalam  penelitian  ini  kepuasan  pelanggan  diukur  dari  kesesuaian  antara  haparan  dan  kenyataan  yang diperoleh,  kepuasan  atas  kinerja  sepeda  motor,  dan keputusan  yang  tepat  untuk  menggunakan  Yamaha Vixion. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan koefisien regresi sebesar 0,457. Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan yang dirasakan konsumen semakin tinggi, maka semakin tinggi pula tingkat keputusan pembelian ulang,  namun  hal  tersebut  di  dasarkan  pada  tipe  kepuasan  yang  ada  pada  konsumen  itu  sendiri.  Hasil  ujiregresi berganda dua tahap (tahap kedua) memperlihatkan nilai t hitung sebesar 5,083 yang lebih besar dari t  tabel  1,9845.  Sehingga  hipotesis  3  yang  berbunyi "terdapat  pengaruh  kepuasan  konsumen (Y1)  terhadap keputusan pembelian ulang(Y2) pada konsumen Yamaha Vixion" diterima.


Sumber Artikel: 

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/article/view/8876/8626

Komentar